Arti Dari Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate “PSHT”
Didalam gerakan pembukaan PSHT merupakan suatu awal persiapan sambung atau berdo’a dimana setiap gerakan dari pembukaaan tersebut mengandung makna yang harus ditelaah dan dipahami oleh setiap warga Persaudaraan Setia Hati Terate.
Sebelum kita melakukan pembukaan terlebih dahulu kita berjabat tangan/bersalaman, disini mengandung arti kita tetap bersaudara antara warga satu dan warga lainnya meskipun kita akan di adu yaitu dengan prinsip “tega larane ora tega patine”.
Pembukaan adalah rangkaian gerakan yang merupakan “salam pembuka” yang merupakan ciri khas perguruan yang mengandung suatu arti. Demikian juga pembukaan yang ada pada Persaudaraan Setia Hati Terate, gerakan demi gerakan mengandung arti sebagai berikut:
Pembukaan diawali dengan berdiri alif dengan penjelasan pengauan adanya Tuhan Yang Maha Esa, namun ini tidak hanya sekedar pengakuan akan tetapi diyakini degan seyakin-yakinnya sehingga seorang SH dapat membutikan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pengantar dapat di berikan contoh antara lain sebagai berikut:
1. Kalau di angkasa ada awan berarak, maka kita yakin bahwa disana ada angin, neskipun kita tidak merasakan dan melihat angin tersebut.
2. Juga kita bisa melihat daun kelapa bergerak pasti daun tersebut ditiup angin, anginnya tidak nampak yang nampak adalah beraraknya awan dan bergeraknya daun kelapa.
Maka kita yang sehat ini harus yakin seyakin-yakinnya tentang adanya angin tersebut, demikian juga dengan dunia dan seisinya ini, tidak mungkin ada kalau tidak ada yang mengadakan.
Karena kita yang beriman tentunya kita akan yakin seyakin-yakinnya kalau yang mengadakan adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itulah seorang warga Setia Hati dituntut untuk mempertebal imannya sesuai dengan agama yang dipeluknya.
Iman adalah keyakinan penuh akan Allah yang dibenarkan hati dan diucapkan oleh lidah diwujudkan oleh amal perbuatan.
Selain itu berdiri tegak seperti huruf Alif:
1. Berdiri di tengah-tengah kebenaran dan keadilan
2. Siap untuk melaksanakan dan mengamalkan pelajaran-pelajaran Setia Hati Terate
3. Kuat dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan hidup dan menyelesaikannya dengan hasil yang baik dan tanggung jawab (tahan derita, pantang putus asa, siapa yang sholeh itulah yang menang)
4. Teguh dalam iman kepada Tuhannya tidak mudah terpengaruh dan lurus dalam hatinya.
5. Menegakkan barang yang doyong dan meluruskan barang yang bengkok.
6. Cocok lahir lan batine/cocok dalam kata dan perbuatannya (jumbuh njobo njerone/tidak munafik)
Setelah berdiri tegak seperti huruf Alif kemudian kaki di buka dengan mengagah, artinya gagah perkasa, selalu mempunyai sifat kesatria, jauh dari sifat tercela, selalu berani mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Dalam bahsa jawa “Luwih becik mati mbegagah tinimbang mati nguncupake tangan nekuk dengkul. Duduk pada tumit berat badannya dibebankan pada tumit artinya tahu pada beban hidup/masalah yang dihadapinya sendiri yang selayaknya menjadi beban hidupnya atau tanggung jawabnya, disinilah letak rasa narimo atau menyadari akan tanggung jawabnya.
Telapak kaki jinjit artinya dalam segala tindak tanduk harus berhati-hati. Berhati-hati dalam pikir, berhati-hati dalam kata dan berhati-hati dalam perbuatan. Inilah yang dikatakan nastiti ngati-ati.
Tangan menyilang (membantu meringankan beban tumit) artinya suka menolong orang yang membutuhkan dan senang bergotong royong.
Dua jari melambangkan isi dunia ini ada dua yang salaing membutuhkan,misalnya: Ada pria dan wanita, ada siang ada malam dan lain-lain. Dua jari juga melambangkan akan hubungan antara Al-Kholiq dengan makhluknya.
Tuhan itu akan selalu dekat dan cinta atau mencintai manusia tetapi biasanya manusia yang menjauhinya. Oleh sebab itu seorang warga SH haruslah selalu dekat kepada Tuhannya dan selalu mensyukuri Rahmat-Nya maka rahmat tersebut akan lestari.
Dua jari menunjuk ke tanah yang tersurat meunjuk kepada ibu pertiwi atau tanah air kita, kalau kita bisa hidup ini dari hasil ibu pertiwi. Misalnya makan, minum dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang warga SH haruslah diharapkan mempunai kecintaan kepada tanh airnya dalam arti berani membela tanah air dari serangan musuh yang mengancamnya sampai titih darah terakhir (rela mati demi ibu pertiwi).
Menurut yang tersirat adalah betul-betul menunjukkan kepada ibu kita (yang melahirkan kita) oleh sebab itu warga SH harus berbakti kepada ibu yang melahirkannya (tidak akan menyakiti jiwa dan raganya).
Kedua jari menunjuk ke atas :
1. Menurut yang tersurat menunjuk kepada bapa angkasa atau udara. Karena kita bisa hidup dengan menghirup udara di Indonesia, artinya sama dengan arti diatas.
2. Menurut yang tersirat menunjukkan kepada bapak yang telah mengukir kita.
Tangan mengepal artinya nggegam sedulur papat lima pancer artinya pada lambang Persaudaran Setia Hati Terate.
Tangan mengepal juga berarti mohon perlindungan untuk dapat menghalau lawan lahir dan batin dengan keyakinan bahwa kita akan dapat menyelesaikan semua masalah dengan baik.
Dua jari menempel dipilipis artinya berpikir selalu eling, ingat dan menghormat pada Tuhan, orang tua, guru, sasama hidup dan menghormat kepada agama lain. Dengan memiliki watak hormat dan tansah eling maka merendahkan orang lain, sombong kikir dan lain-lain sifat tersebut tidak akan mendapat tempat di hati warga SH.
Badan di putar dari kiri ke kanan artinya luwes dalam pergaulan ini merupakan modal hidup dalam masyarakat. Untuk itu warga SH diharapkan dalam hidup di masyarakat selalu supel dalam pergaulan dan kukuh. Kukuh artinya memegang teguh prinsip-prinsip yang baik.
Tangkisan dengan siku artinya bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan menghasilkan yang baik pula atau mbrangkas karya atau mrantasi gawe dengan rasa penuh dengan tanggung jawab.
Dari berdiri jongkok lalu berdiri lagi artinya tahu atas tahu bawah, tahu tua tahu muda, dapat menempatkan diri dalam pergaulan, tahu unggah ungguh atau sopan santun, ini bekal penting dalam pergaulan.
Dari berdiri jongkok dan gerak lingkup pembukaan sampai akhirnya berdiri tegak seperti semula dapat di artikan lahir, hidup dan matinya manusia, tidak ada lalu ada selanjutnya kembali ke tidak ada.
Untuk itulah mari warga SH semua selagi kita masih hidup kita isi kehidupan ini dengan kebaikan dan rasa berbakti kepaa Tuhan yang Maha Esa agar kalau kita sudah tidak ada besok tidak getun dan sudah mempunyai bekal amal yang banyak.
Catatan: Gerakan tangan ke kiri dalam pembukaan waktu menunjuk udara dan tanah artinya sama dengan yang kanan.
Kurang lebih itulah "Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate" yang dapat saya bagikan untuk saudara-saudara Persaudaraan Setia Hati Terate. Silakan bagikan ke saudara-saudaran warga PSHT lainnya untuk berbagi dan menambah wawasan. Terimakasih.
Belum ada Komentar untuk "Arti Dari Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate “PSHT”"
Posting Komentar