Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42, 47, 48, 50, 51.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42, 47, 48, 50, 51- Pembelajaran 5 Tema 8 Kelas 4 Daerah Tempat Tinggalku Subtema 1 yang materi dan kunci jawaban tematik mengenai Lingkungan Tempat Tinggalku tepatnya terdapat pada halaman 42, 47, 48, 50, 51.

Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 4 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (k13) Cetakan ke-4 Revisi 2017.

Dalam Materi Pembelajaran 5 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik kelas 4 tema 8 pada halaman 42, 47, 48, 50, 51, setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik  terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 4 ini.

Dengan adanya pembahasan kunci jawaban soal yang terdapat pada buku siswa dapat diharapkan membantu guru dan siswa khusus nya kelas 4 SD supaya dapat menemukan jawaban alternatif dari soal tematik, berikut ini kami bagikan alternatif Kunci Jawaban soal Tematik kelas 4 tema 8 subtema 1 pembelajaran 5 yang terdapat pada halaman 42, 47, 48, 50, 51.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Pembelajaran 5 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Halaman 42, 47, 48, 50, 51.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51

Keluarga besar Beni berasal dari Medan, Sumatra Utara. Namun, Ayah dan Ibu Beni merantau dan menetap di Jakarta. Ada juga paman Beni yang merantau ke Jambi. Paman Beni  bernama Tagor. Tahukah kamu Pulau Sumatra?

Ayo Mengamati

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51

1. Lingkarilah letak tempat tinggal paman Tagor di Jambi!  Lingkarilah tempat tinggal keluarga besar Beni di Medan!

2. Carilah gambar peta Indonesia. Kemudian, lingkarilah letak daerah tempat tinggalmu.

Beni dan keluarga mengunjungi Paman Tagor. Paman Tagor tinggal di Jambi. Rumah Paman Tagor  di lingkungan perkotaan. Meskipun di  kota, lingkungan rumah Paman Tagor bersih dan asri. Masih banyak pohon di lingkungan tempat tinggal Paman Tagor.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51

Paman Tagor tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Anak paman Tagor bernama Gultom dan Puspa.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51

Ayo Berlatih

Amatilah gambar di atas. Identifikasilah keragaman karakteristik individu pada gambar di atas. Tuliskan hasilnya pada kolom berikut.

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang keragaman karakteristik individu. Kamu telah mempelajari karakteristik individu yang berupa keragaman fisik dan keragaman kegemaran di lingkungan keluarga. Sekarang, mari kita  pelajari keragaman sifat individu? Apa saja sifat individu yang  telah kamu ketahui? Amatilah gambar-gambar berikut.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42

Ayo Mengamati

Amatilah gambar berikut. Identifikasilah keragaman sifat individu berdasarkan gambar berikut. Tuliskan jawabanmu di bawah gambar.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51

Beni  senang berlibur di  rumah Paman Tagor.  Paman Tagor memiliki banyak koleksi buku. Buku-bukunya disimpan di perpustakaan. Beni sering diajak oleh Gultom dan Puspa untuk membaca buku  di perpustakaan rumahnya. Mereka sangat senang membaca buku cerita. Salah satu buku cerita yang   mereka sukai berjudul Kisah Putri Tangguk. Tahukah kamu tentang cerita tersebut? Bacalah cerita berikut.

Ayo Membaca

Kisah Putri Tangguk
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 Halaman 42 47 48 50 51
Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di daerah Jambi. Putri Tangguk memiliki sepetak sawah yang  ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir penuh untuk menampung hasil panennya.

Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.

”Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup untuk beberapa bulan,” kata Putri  Tangguk.

Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset.

”Aduuuuh...,” teriak Putri Tangguk.

”Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.

”Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh, bisa-bisa aku  terjatuh lagi,” gerutu Putri  Tangguk.

Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi ditebar di jalan. Melihat perilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya.

”Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”

”Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.

”Istriku,  bukankah padi itu  untuk kita  makan? Tidak  baik  rasanya jika membuang-buang makanan,” nasihat suami Putri  Tangguk.

Putri Tangguk tidak mengindahkan nasihat suaminya. Bahkan, Putri Tangguk membantahnya.

”Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apa kau mau aku terjatuh lagi dan tulangku patah?” bantah Putri Tangguk sambil terus menebar padi ke jalan.

Setelah panen terakhir, Putri Tangguk tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Suatu malam anak bungsu Putri Tangguk merengek karena lapar. Akhirnya, Putri Tangguk ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah terkejutnya ketika ia mendapati pancinya kosong.

”Mengapa panci ini kosong? Bukankah tadi masih tersisa sedikit nasi?” tanya Putri Tangguk dalam hati.

Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguk pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun, Putri Tangguk kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juga menghilang.

”Ke mana perginya beras itu? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, Putri Tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besok ia berencana untuk menumbuk padi yang disimpan di lumbungnya.

Pagi harinya Putri Tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya.

”Istriku...istriku...cepat kemari,” teriak suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk segera berlari menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

”Ada apa suamiku?” tanya Putri Tangguk dengan cemas.

”Aku tidak tahu, istriku. Lumbung ini sudah kosong saat aku membukanya,” jawab suami Putri  Tangguk.

Putri Tangguk dan suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ketujuh lumbungnya telah kosong. Putri Tangguk pun menangis.

”Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. Sekarang padi di lumbung pun juga  ikut menghilang,” jerit Putri Tangguk.

”Jangan cemas, istriku. Bukankah kita masih memiliki sawah. Besok kita ke sawah. Siapa tahu padinya telah menguning,” hibur suami Putri Tangguk.

Keesokan paginya Putri Tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas. Setibanya di sawah, tangis Putri Tangguk semakin keras karena mendapati sawahnya telah berubah menjadi semak belukar.

Putri Tangguk menagis seharian. Bahkan, ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya hingga tertidur. Dalam mimpinya, Putri  Tangguk didatangi segerombolan padi yang  dapat berbicara.

”Hai, Putri Tangguk. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan?” tanya padi-padi itu.

”Kau telah menghina kami. Kau telah menjadikan kami pasir untuk alas jalanmu. Kami ini dipanen  untuk dimakan, bukan untuk dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kamu tidak membutuhkan kami untuk makananmu,” kata padi-padi itu lagi.

Putri Tangguk hanya bisa diam dan tidak menjawab. Ia menyesali kebodohannya. Ia pun memohon maaf kepada padi-padi itu.

”Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah menyesali perbuatanku,” kata Putri Tangguk sambil menangis.

”Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras. Bersihkan sawah ini, bajaklah, lalu tanamlah  kami kembali. Setelah tiga bulan, barulah kalian dapat memanen kami kembali,” jawab padi-padi itu.

Ketika Putri Tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangun dari tidurnya. Putri Tangguk pun kembali pulang. Kemudian, ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri  Tangguk bergotong royong membersihkan sawah dan menanam  padi. Ia dan keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik. Mereka menunggu dengan sabar hingga padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguk juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawahnya.

Dalam cerita terdapat tokoh yang memiliki sifat baik  hati. Tokoh seperti itu disebut protagonis. Ada pula tokoh yang memiliki sifat jahat. Tokoh bersifat jahat disebut antagonis. Tahukah  kamu siapa tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada cerita di atas? Ayo, lakukan kegiatan berikut.

Tokoh protagonis :  tokoh yang memiliki sifat baik  hati.

Tokoh antagonis : tokoh yang memiliki sifat jahat.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 47 & 48

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita berjudul Kisah Putri Tangguk tersebut.

1. Apa jenis cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk?

Cerita berjudul Kisah Putri Tangguk termasuk dalam cerita rakyat, yaitu Legenda.

2. Siapa tokoh dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk?

Tokoh yang berada dalam cerita yaitu : Putri Tangguk, Suami Putri Tangguk, dan Si Sulung Anak Putri Tangguk

3. Siapa tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita di depan?

Tokoh utama yaitu : Putri Tangguk dan Suami Putri Tangguk

Tokoh tambahan yaitu : Yaitu Si Sulung

4. Siapa tokoh protagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Tokoh Protagonis yaitu : Suami Putri Tangguk dan Si Bungsu.
Alasannya karena tokoh tersebut bersifat baik, karena mereka mau mengingatkan Putri Tangguk agar tidak membuang-buang padi.

5. Siapa tokoh antagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Tokoh Antagonis yaitu : Putri Tangguk
Alasannya tokoh tersebut bersifat jahat karena ia membuang-buang padi sebagai bahan makanan.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 50 & 51

Ayo Berlatih

1. Amatilah teks lagu “Injit-Injit Semut”. Identifikasi tinggi rendah nada dari notasi angka lagu di depan. Apa yang kamu temukan? Buatlah garis melodi pada syair yang kamu tulis.

Ada nada rendah, sedang dan tinggi. Pada nada rendah terdapat tanda titik dibawah setiap notasi angka dan tanda titik diatas setiap angka menunjukkan bahwa notasi nada tersebut tinggi.

2. Sekarang giliranmu mempelajari lagu tersebut. Dengarkan penjelasan guru. Bersama dengan kelompokmu, nyanyikan lagu “Injit-Injit Semut” dengan tempo dan tinggi rendah nada yang tepat.  Simaklah saat kelompok lain menyanyikan lagu tersebut!



3. Apa yang kamu rasakan ketika menyanyikan lagu tersebut? Jelaskan jawabanmu!

Senang karena baru tau lagu injit-injit semut

4. Jelaskan tempo dan tinggi rendah nada dalam lagu tersebut!

Tempo = 90 . 4/4 Agak cepat

5. Apa saja lagu daerahmu? Tuliskan judul dan makna lagu  tersebut!

Alternatif jawaban sesuai dengan daerah masing-masing siswa

Demikianlah hasil dari pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42, 47, 48, 50, 51. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian serta juga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi.. Terimakasih, Salam Pintar ☺

Belum ada Komentar untuk "Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 5 Halaman 42, 47, 48, 50, 51."

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel