Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20 - Pembelajaran 3 Tema 6 Kelas 6 Menuju Masyarakat Sejahtera Subtema 1 yang materi dan kunci jawaban tematik mengenai Masyarakat Peduli Lingkungan tepatnya terdapat pada halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20.

Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 6 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (k13) Cetakan ke-2 Revisi 2018.

Dalam Materi Pembelajaran 3 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik kelas 6 tema 6 pada halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20, setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik  terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 6 ini. 

Dengan adanya pembahasan kunci jawaban soal yang terdapat pada buku siswa dapat diharapkan membantu guru dan siswa khusus nya kelas 6 SD supaya dapat menemukan jawaban alternatif dari soal tematik, berikut ini kami bagikan alternatif Kunci Jawaban soal Tematik kelas 6 tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 yang terdapat pada halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Pembelajaran 3 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan Halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20.

Ayo Membaca

Kemerdekaan yang  telah dicapai bangsa Indonesia merupakan sarana mewujudkan  masyarakat  Indonesia  yang    sejahtera.  Upaya membangun masyarakat  Indonesia yang   sejahtera di  antaranya  dengan  meningkatkan taraf  kehidupan  bangsa,  meningkatkan taraf  kecerdasan  bangsa,  dan mengembangkan  segala  potensi  yang    dimiliki untuk  kemajuan  bangsa Indonesia. Hingga saat ini  upaya-upaya tersebut masih terus dilaksanakan meskipun  Indonesia  sudah  merdeka  cukup lama.  Dukungan  masyarakat yang  peduli lingkungan sangat diperlukan dalam upaya-upaya bangsa untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan Pembelajaran 3 Halaman 14 15 16 17 19 20

Gambar-gambar di atas menunjukkan pelajar-pelajar Indonesia sedang belajar dengan  bersungguh-sungguh. Mereka sedang  melaksanakan  kewajibannya sebagai warga negara. Mengikuti pendidikan  yang diselenggarakan  oleh

pemerintah merupakan kewajiban bagi semua warga negara.  Semua warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar. Kewajiban mengikuti pendidikan dasar bagi setiap warga negara Indonesia ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 31  ayat (2).    Bunyi  pasal 31  ayat (2) Undang-Undang  Dasar Negara Republik Indonesia Tahun  1945  yaitu  “Setiap warga  negara  wajib mengikuti pendidikan  dasar  dan  pemerintah  wajib membiayainya”.

Mewajibkan warga  negara  untuk  mengikuti  pendidikan dasar 9 tahun merupakan satu di antara upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di  negara  kita. Pemerintah  menginginkan  tingkat  kecerdasan  bangsa  ini semakin meningkat. Upaya pemerintah yang  lain sebagai contoh memperbaiki fasilitas  pendidikan  misalnya  memperbaiki  gedung-gedung   sekolah yang rusak, memberikan bantuan buku  gratis, dan menyediakan pengajar-pengajar atau guru yang  profesional.

Apa yang  bisa kamu lakukan terkait dengan upaya pemerintah meningkatkan kecerdasan  bangsa?  Apakah masyarakat  di  lingkungan tempat  tinggalmu peduli dengan pendidikan warganya? Amatilah gambar berikut!

Ayo Mengamati

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan Pembelajaran 3 Halaman 14 15 16 17 19 20

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 14

Amatilah gambar di atas. Kemudian, tuliskan hasil pengamatanmu mengenai gambar pada kolom  berikut!

Alternatif Jawaban : gambar tersebut menunjukkan keadaan kampung yang menerapkan peraturan jam belajar bagi para warga.

Program pemerintah untuk meningkatkan tingkat kecerdasan bangsa sangat membutuhkan peran serta atau  dukungan dari   warga masyarakat. Tanpa adanya dukungan dari  warga masyarakat pemerintah akan sulit  mewujudkan programnya. Menggalakkan jam  belajar masyarakat merupakan bentuk dukungan warga masyarakat dalam meningkatkan kecerdasan bangsa.

Kewajibanmu dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya mengikuti pendidikan dasar. Masih banyak kewajibanmu lainnya seperti mematuhi nasihat orang tua dan guru,  mematuhi peraturan di rumah dan di sekolah, serta melaksanakan tugas piket kelas sesuai pembagian.  Masih banyak contoh kewajiban lainnya. Coba  kamu diskusikan dengan temanmu.

Ayo Berdiskusi

Bersama seorang temanmu, diskusikan tentang hal  berikut!

1.   Apakah yang  dimaksud dengan kewajiban?

Kewajiban adalah suatu tugas yang harus dilakukan dengan enuh tanggung jawab.

2.   Apa  kewajibanmu sebagai seorang  siswa, baik di lingkungan  sekolah maupun di lingkungan rumahmu?

Contoh kewajiban seorang siswa di sekolah adalah :
  • Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
  • Menjaga kekondusifan dalam proses pembelajaran di sekolah.
  • Menghargai serta menghormati seluruh warga sekolah.
  • Menjaga nama baik sekolah.
  • Tidak merusak fasilitas umum milik sekolah.
Kewajiban Anak di Rumah
  • Menjaga Kebersihan Rumah. 
  • Patuh pada Orang Tua.
  • Menghormati dan Menghargai Anggota Keluarga.
  • Belajar di Rumah.
  • Mengerjakan Tugas Sekolah.
  • Wajib Membantu Orang Tua.

3.   Bagaimanakah sikapmu terhadap kewajiban yang  kamu miliki?

Saya berusaha untuk melaksanakan kewajiban yang harus aku lakukan

4.   Mengapa kamu harus bersikap seperti jawabanmu pada soal  nomor 3?
Tuliskan hasil diskusi pada kolom  berikut.

Karena dengan menjalnkan kewajibanku dapat menjadikanku pribadi yang baik dan disiplin.

Kamu  telah mengetahui contoh-contoh kewajiban seorang siswa. Setiap siswa mempunyai kewajiban yang  harus dilakukan begitu juga warga masyarakat. Dengan  melaksanakan  kewajiban  berarti  kamu  telah  berperilaku positif. Berperilaku positif di  masyarakat merupakan perwujudan dari  sikap dalam memaknai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perilaku positif berarti perilaku yang   susuai dengan norma-norma dan aturan dalam masyarakat. Perilaku positif bukan berarti perilaku yang  penurut, namun lebih  dari  pada itu,  yaitu kreatif,  kritis,   mandiri, dan  berani  membela kebenaran  serta  menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asas-asas,  dan tujuan yang  disepakati bersama. Oleh karenanya, perilaku positif terhadap makna Proklamasi Kemerdekaan adalah perilaku kreatif,  kritis,  mandiri, berani membela kebenaran, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asas-asas serta tujuan hidup bernegara sebagaimana telah  dikumandangkannya  Proklamasi Kemerdekaan  dan asas  kerohanian Pancasila serta  nilai-nilai yang   terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan Pembelajaran 3 Halaman 14 15 16 17 19 20

Bangsa Indonesia harus menyadari betapa mulia dan terpujinya perjuangan para pahlawan. Para pahlawan dengan gigih memperjuangkan kemerdekaan untuk lepas dari  belenggu penjajah. Pengorbanan diri  sebagai  pahlawan bangsa dalam mencapai suatu kemerdekaan merupakan wujud tekad yang kuat dalam menentang penjajahan di muka bumi ini.  Kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri. Oleh karena itu, kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan tidak boleh disia-siakan. Kemerdekaan harus dipertahankan serta diwujudkan dalam tindakan nyata guna mencapai tujuan nasional.

Perilaku positif terhadap makna Proklamasi Kemerdekaan berarti menghargai perjuangan para  pahlawan bangsa. Penghargaan terhadap para  pejuang bangsa  serta  para  pahlawan bangsa  dapat  ditunjukkan dengan  berbagai upaya untuk mengisi kemerdekaan guna tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 16 & 17

Ayo Berlatih

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan? Tuliskan dalam tabel berikut!

Upaya mengisi kemerdekaan :
  • Rajin beribadah sesuai agama
  • Mengikuti lomba lomba kemerdekaan.
  • Mengikuti upacara HUT RI dengan penuh khitmah.
  • Belajar mengabdi untuk negara.
  • Terlibat aktif dalam kegiatan sosial.
  • Saling menghormati antara sesama.
  • Saling menghargai dgan baik antar sesama.
  • Belajar dengan giat rajin dan tekun.

Ayo Membaca

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran.   Warganya  berasal  dari   berbagai  daerah  padat  penduduk di Pulau Jawa. Kondisi  tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku,  agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak  terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke  sekolah bersama. Itu  sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku,  kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian  mereka.  Setiap  akhir  minggu  anak-anak   Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi  anak-anak yang   menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri  saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para  pahlawan telah  meraih kemerdekaan dengan  semangat  perjuangan tinggi. Dalam meraih  kemerdekaan, para  pejuang  tidak memandang  per- bedaan daerah, agama, dan suku bangsa.  Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari  tangan penjajah. Oleh  sebab itu,  semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur,  menunjukkan kepada kita  tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul  suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang  ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari  kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di  mulai sejak pemerintahan  Orde  Baru  pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru  menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi.  Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak  setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak  dari  negara.

Saat ini  latar belakang kehidupan warga di  Kampung  Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah  melakukan  pernikahan   antarsuku.  Bagi   warga  Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang  harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung  sekitarnya, misalnya Kampung Kibay.  Penduduk asli  Kibay  terdiri atas 121  kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik  Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan  dan hasil pertanian.  Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari  kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan  penebang kayu,  tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret  Kampung Kibay  memberi gambaran  kepada  kita   tentang mata pencaharian  sebagian  besar penduduk asli   Papua dan  para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli  Papua. Apabila terjadi  peristiwa  yang   menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan   tetapi,  sebelumnya mereka  harus  menyelesaikan masalah  tersebut melalui paguyuban adat. Jika  ada kerusuhan di  Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di  Kampung Wonorejo dan  Kampung Kibay  juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang  berasal dari  Jawa. Para perempuan Jawa  mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue  dari  bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang  pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang   yang   sudah ditebang. Berkat pengetahuan  dari   perempuan Jawa,  kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang  lezat.

Penduduk asli  Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang  harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu  bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang  ada. Mereka memiliki jati  diri  sebagai bangsa Indonesia yang  beretika dan santun, serta mempunyai jiwa  gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang  damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.

Oleh:   Nirwasita

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 19

A.  Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan!

1.   Apa judul  bacaan di atas?

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

2.   Apa kata kunci  pada judul  bacaan di atas?

Kerukunan & Wonorejo

3.   Apakah informasi dari  bacaan berdasarkan kata kunci  pada judul?

Informasi yang bisa diambil dari kata kunci yang ada di judul adalah bahwa masyarakat hidup dengan damai, rukun dan harmonis di desa bernama Wonorejo yang ada di Papua.

B.  Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!

1. Apa yang  dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?

Yang saya lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan adalah dengan aktif berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat sebagai wujud nyata MENJAGA kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah oleh pahlawan bangsa. Kontribusi positif tersebut bisa dengan belajar giat sehingga berprestasi, ikut mempelajari dan mempromosikan budaya bangsa, menjaga kerukunan di atas keberagaman dan lain sebagainya.

2.   Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?

Pelaksanaan kewajiban saya sebagai anggota masyarakat harus didahulukan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sebab hak saya sebagai warga masyarakat baru akan terpenuhi dengan baik apabila kewajiban saya sudah terlaksana dengan baik.

Demikianlah hasil dari pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian serta juga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Terimakasih, Salam Pintar ☺

Belum ada Komentar untuk "Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 14, 15, 16, 17, 19, 20."

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel